Danau Toba sebagai danau vulcanik terbesar di dunia mempunyai nilai history yang panjang dalam peradaban manusia. Kawah gunung yang terbentuk dalam tiga kali letusan di tujuh puluh lima ribu tahun yang lalu. Warga Maluku Ekspedisi Keliling Danau Toba Naik Solu
Danau Toba yang pada tahun lalu dinobatkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia caldera geopark, menjadikan danau vulcano terbesar sebagai warisan dunia yang wajib dilestarikan oleh seluruh masyarakat Indonesia dan dunia.
Banyak wisatawan lokal bahkan mancanegara yang berkunjung, ada beberapa dari mereka yang menjadikan danau Toba sebagai kunjungan wisata budaya, pendidikan, petualangan dan bisnis di bidang pariwisata.
Selain pemandangannya yang indah Danau Toba juga membuat para wisatawan betah berlama-lama. Sudah banyak wisatawan yang melakukan perjalanan ekspedisi di Danau Toba , ada yang menggunakan sepeda, sepeda motor trail, kayak dan solu.
Komar Buton atau yang biasa dipanggil Marco asal Desa Wamlana Kabupaten Buru, Maluku, alumni perguruan tinggi MPU Tantular yang berada di Jakarta , saat ini sedang melaksanakan ekspedisi lingkar luar Danau Toba menggunakan perahu Solu.
Solu adalah perahu kecil sebagai alat transportasi yang biasa digunakan oleh penduduk di sekitaran Danau Toba. Marco juga sebagai penggiat olahraga dayung di salah satu komunitas pecinta alam UMTALA 1988.
Ia juga pernah menangani operator wisata arung jeram yang berada di desa Cianten Bogor Jawa Barat. Ekspedisi yang bertajuk ekspedisi SOLO SOLU TAO TOBA NAULI 2021 lingkar luar danau Toba, dengan kegiatan XPDC ini telah melakukan ekspedisi selama 41 hari. copy@digtara.com
0 Komentar